Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Terima Dua Jet Pertama F-35 dari Amerika Serikat

image-gnews
F-35 Lightning II. [lockheedmartin.com]
F-35 Lightning II. [lockheedmartin.com]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turki menerima dua jet F-35 pertama dari Amerika Serikat, namun pesawat yang dipesan Turki akan tetap tertahan di Amerika Serikat hingga akhir 2019 ketika pilot Turki berlatih untuk mengenal F-35 dan selama senat terus berupaya untuk melarang Turki mendapatkan F-35.

"Kami memasuki era baru sama sekali, dan ini juga berlaku untuk angkatan udara Turki," kata Orlando Carvalho, wakil presiden eksekutif bidang bisnis Aeronautics Lockheed Martin saat upacara pengiriman yang digelar Lockheed Martin di Forth Worth, Texas, Amerika Serikat, seperti dilaporkan dari Russia Today, 22 Juni 2018.

Baca: Israel Ingin AS Rahasiakan Perangkat Lunak F-35 Dari Turki

Wakil Deputi Industri Pertahanan Turki, Serdar Demirel, juga menghadiri acara tersebut, sementara dari pihak Amerika Serikat hanya diwakili oleh pejabat setempat, yaitu Hakim Tarrant County Glen Whitley dan senat dari Partai Republik, Craig Goldman.

Setelah upacara pengiriman, dua jet tempur F-35 menuju Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona, di mana pilot dan teknisi Turki akan mengenal jet tempur generasi kelima. Pesawat lain yang dipesan Turki diperkirakan mencapai Turki pada akhir 2019.

Baca: Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Gunakan F-35 dalam Perang

Inggris, Kanada, dan Turki membeli ratusan jet tempur F-35 Lightning II yang diproduksi Lockheed Martin. Pabrikan ini juga yang mengakuisisi General Dinamics, yang membuat dan mengembangkan F-16 Fighting Falcon. Natasha R. (Sumber : Antara) Chalk/U.S. Navy via Getty Images

Namun pembelian pesawat F-35 akan terhambat setelah komisi Senat AS meloloskan RUU Pengeluaran pada Kamis 21 Juni, termasuk ketentuan untuk membatalkan pembelian Jet Tempur F-35 kepada Turki kecuali jika mereka membatalkan rencana untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia, seperti dilansir dari Reuters.

Baca: Biaya Program F-35 AS Mencapai Rp 20.300 Triliun

Ketentuan pembatalan ini berdasarkan pada amandemen untuk tahun fiskal 2019, Operasi Luar Negeri, dan Program Terkait Undang-Undang Penerapan.

Jika RUU disahkan, maka akan memblokir transfer F-35 ke Turki sampai Menteri Luar Negeri memastikan bahwa Turki tidak membeli dan tidak akan menerima S-400 dari Rusia.

Tentara Rusia mengendarai sistem pertahanan udara rudal S-400 selama parade Hari Kemenangan, di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, 9 Mei 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin

Amandemen itu adalah upaya terakhir anggota Kongres untuk mempengaruhi sekutu NATO Turki agar tidak melanjutkan rencananya untuk membeli sistem Rusia. Ketentuan serupa dimasukkan dalam RUU kebijakan pertahanan yang berjalan melalui badan legislatif.

Baca: Dendam ke Amerika Serikat? Turki Beli Senjata ke Rusia

Langkah untuk membeli S-400, yang tidak sesuai dengan kebijakan NATO, telah membuat bingung negara-negara anggota NATO, yang sudah waspada terhadap kehadiran militer Rusia di Timur Tengah.

“Akuisisi kedua sistem di Turki akan memungkinkan Rusia untuk lebih mudah mengevaluasi kemampuan F-35 dan mendeteksi serta mengeksploitasi kelemahannya. Itu tidak bisa diterima,” kata Senator Demokrat, Chris Van Hollen, yang mendukung amandemen. Sebelum diterapkan, RUU Pengeluaran masih harus disetujui oleh Senat dan House of Representatives, dan ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 detik lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

30 menit lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.


Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

14 jam lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

23 jam lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.